Salam para Bintang
Halo semua pecinta pendidikan khususnya di bidang Matematika. Kali ini kita akan membahas materi lanjutan yaitu Jarak antara Garis dengan Garis yang saling bersilangan. Nah, bagaimana cara memahaminya? Sebelumnya masuk ke materi ini wajib kalian pahami yaitu:
1. Jarak Antara Titik dengan Titik
2. Jarak Antara Titik dengan Garis
3. Jarak Antara Titik dengan Bidang
Dua buah garis yang saling bersilangan memiliki dua kondisi yaitu saling tegak lurus dan tidak saling tegak lurus. Untuk lebih memahami kita lihat materi ini dan langkah-langkahnya:
- Jarak antara dua garis yang bersilangan tegak lurus
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHJmXshTuUxkYUXEcTYu0L1LwFtK8nuzpHE2UtUIwwpK6nBPt8VO5yW-vT2vJKgx06EivLOQ_8fxxbUMxyWvX5sZdLOf0fnnBP69TH0tw6K-xHgTvqqRUnibrqSqDgaos0fuOkmhKkbLUG/w245-h224/kubus+1.png)
Gambar di samping adalah menyatakan dua buah garis bersilangan yaitu BG dan ED yang saling tegak lurus.
Bagaimana cara menentukan jarak antara BG dan ED?
Pertama kita menggambarkan bidang yang melalaui BG dan tegak lurus dengan DE
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNORoXCUaq8vbUywrruiudxVA1nVRhioQ7ApsDaRny39IAiFzBm3tv2RF1v9QHXNtkoA1oksyxUKbs08srlOtjWw6ic_7D2uaHaG_siRczQwVtADq8tse0RZBV1xfqE0DDD1_xURnirgle/w523-h363/kubus+2b.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpOzQIe0qKlUFbvB2qeGR4rd62QOcdFPMl-qLolf3BKkmS8ueaivz4k2x3e6pBK0gEESzVw1NTz3D3K0TY6HCgATKrhX634q-cQfDeAX7kgjhDEW1kBDc4t0HnER8MAWEnFmK31EjtTSvb/w551-h386/kubus+3.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlrx3TgXQaVa7hqPH6PFTzdg2AHW7ybsZDE-or6FnIdKNdiv3WdryhpxjywHc6-d7kAQpB-2z5oWcM3qBIqk34AUjF7ueEYXvnLX4S3Mo6uDZpHsonrKaqOVkHJ3EA9PzU9kl8uHx9ndAY/w514-h373/kubus+4.png)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggAS09Ghgxd0Mn1u57e_1iwjQZ9sr2NTp1YohGRmlUb6sF5S3harMWA7cZ-wP5GHgkyKIhiMFlMMIoHZ4TO4G1SYMq4sUxhaZga3jfg8KHg8FHDwwdclRlO6kzIsdm9UbHW9JfWqPedYWH/w551-h393/kubus+5.png)
- Buat bidang W melaui garis l dan tegak lurus dengan garis k
- Jika kita misalkan garis k memotong bidang w di titik K
- Hubungkan titik K dengan titik M dan menjadi Jarak antara garis k dan l adalah ruas garis KM
Gambar di samping adalah menyatakan dua buah garis bersilangan yaitu BD dan CH yang saling tegak lurus.
Bagaimana cara menentukan jarak antara BD dan CH?
Sebelum kita menjawab permasalahan di atas, maka wajib kita pahami langkah-langkah dalam menentukan jarak dua buah garis yang bersilangan tidak tegak lurus.
Jika dua buah garis bersilangan tidak tegak lurus , maka yang dilakukan adalah:
- Membuat/menentukan bidang yang melalui salah satu garis yang pertama dan sejajar dengan garis yang kedua
- Memilih sembarang titik pada garis yang sejajar pada bidang tersebut (dalam hal ini garis kedua)
- Membuat proyeksi dari titik pada garis kedua tersebut ke bidang yang melalui garis pertama
- Proyeksi tersebut merupakan jarak antara dua buah garis bersilangan yang tidak tegak lurus
Nah, sekarang untuk memantapkan penggunaan teori di atas, maka kita akan membahas soal-soalnya ya:
Contoh 1:
Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm, maka tentukanlah jarak antara:
a. garis AB dan CD
b.garis BE dan CH
c. garis EH dengan BC
Penyelesaian:
a. Jarak antara garis AB dan CD
- Pertama kita gambarkan terlebih dahulu kubus ABCD.EFGH dan posisi garis AB dan CD
- Kemudian kita menggambarkan bidang yang tegak lurus garis BC dan AD yaitu bidang BCGF atau bidang ADEH
- Bidang BCFG memotong garis AB di titik B dan garis CD di titik C sehingga diperoleh ruas garis BC sebagai panjang antara garis AD dengan garis CD
Sehingga diperoleh panjang garis AB dan CD adalah 6 cm.
b. Jarak garis BE dan CH
Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 6 cm. Jika S adalah titik potong EG dan FH, maka jarak DH ke AS adalah ... cm.
Penyelesaian:
Dengan membuat bidang yang melalui garis AS dan sejajar dengan DH maka kita gambarkan bidang ACEG yaitu:
Dengan mengambil titik H pada garis sejajar Bidang ACEG dan proyeksi H pada bidang ACGE adalah titik E sehingga diperoleh:
Titik S merupakan hasil pryeksi garis DH pada bidang ACGE sehingga diperoleh jarak DH ke AS adalah HS:
sehingga diperoleh:
Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm, jarak antara garis AB dan CF adalah....
Penyelesaian:
Dengan membuat bidang yang melalui garis EC dan sejajar garis AB maka, akan dbuat bidang CDEF sebagai berikut:Dengan mengambil titik pada AB yaitu titik B, kemudian diproyeksikan ke bidang CDEF maka diperoleh:
Sehingga diperoleh jarak natar garis AB degan DE yaitu BN dengan panjang:
Contoh 4:
Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8 cm, jarak antara garis BG dan DE adalah....
Penyelesaian:
![]() |
Sehingga diperoleh jarak antara ED dan BG adalah 12 cm.
Contoh 5:
Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm, jarak antara garis CH dan BD adalah....
Penyelesaian:
Dengan membuat bidang melalui garis CH dan sejajar dengan BD yaitu bidang CFH yaitu:
Dengan mengambil titik sembarang pada garis BD yaitu titik tengah BD, kita misalkan titik M seperti pada gambar:
Dari gambar di atas diperoleh ruas garis MN merupakan jarak antar garis BD dengan garis CH yaitu dengan memperhatikan segitiga CMO yaitu:
Panjang MO = 4 cm dan MC adalah
Sehingga diperoleh panjang OC dengan menggunakan rumus phytagoras:
Contoh 6:
Balok ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk AB = 2 cm. AD = 2 cm, dan AE = 6 cm. Jika titik S terletak diantara C dan G dengan rasio CS : SG = 1 : 2, jarak garis AD dan ES adalah ....
Penyelesaian:
Dengan menggambar bidang yang melalui ES yaitu bidang EHSM seperti pada gambar berikut:
Dengan mengambi titik sembarang pada garis AD yaitu titik N di petengahan AD dan memproyeksikannya ke bidang EHSM maka"
Agar memudahkan kita,karena garis PQ sejajar dengan EM dengan mudah dapat kita ambil jarak garis AD ke garis ES adalah jarak dari titik A ke garis EM yaitu:
Sehingga dapat kita perhatikan segitiga AME dan dapat dihitung panjang ruas garis AO dengan cara:
Dengan menentukan masing-masing panjang ketiga sisi dari segitiga AEM, maka akan diperoleh panjang AO.
AE = 6 cm (sudah diketahui), AM diperoleh dengan memperhatikan segitiga ABM sehingga diperoleh panjang AM:
Untuk menentukan panjang EM, kita memperhatikan segitiga siku-siku EFM dimana panjang EF = 2 dan panjang FM = 4, maka panjang EM diperoleh:
Dengan menggunakan cara alternatif selain menggunakan aturan cosinus, kita peroleh panjang ruas garis AO:
Contoh 7:
Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm, jarak antara garis BG dan CE adalah....
Penyelesaian:
Dengan menggambar bidang melalui BG yaitu bidang BDG dapat dilihat pada gambar berikut:BG tegak lurus dengan CE:
- Panjang BG dapat ditentukan karena merupakan diagonal sisi
- Panjang BP dapat ditentukan karena setengah dari diagonal sisi
- Panjang CR adalah
Kemudian ditentukan panjang dari GR, dengan memperhatikan segitiga GCR yang siku-siku di R.
Perhatikan Segitiga GBP dan segitiga GRQ adalah dua buah segitiga yang sebangun, maka diperoleh:
Jadi, jarak BG dengan CE adalah
Contoh 8:
Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 1 cm, dimana titik P adalah titik potong antara garis AF dan BE. Jarak antara HP dan AC adalah....
Penyelesaian:
Segera di update......